Kamu Pasti Kangen Sama 5 Kebiasaan yang Cuma Ada di Masa Sekolah Ini
July 13, 2015
Masa-masa sekolah di tingkat SMP
dan SMA pasti memberikan banyak kesan kepada kita, dengan berbagai
aktivitas, pengalaman, dan hal-hal unik yang kita lakukan di masa
pertumbuhan itu. Banyak pula orang yang terlibat di masa-masa itu. Mulai
dari orang tua, guru, teman sekelas, teman OSIS, ibu penjaga kantin,
pak satpam yang seru, dll.
Setelah lulus dari SMP dan SMA, kita
semua memasuki dunia yang benar-benar baru : dunia kuliah dan kerja. Di
masa-masa ini, seringkali kita bernostalgia tentang berbagai hal
yang pernah kita lakukan di SMA. Beberapa diantaranya mungkin bagi kita
dulu menyebalkan, namun justru sekarang kita rindukan. Berikut ini kami
mengulas 5 kebiasaan yang pasti kamu rindukan di masa sekolah.
1. Berbaris di depan kelas
Dulu, sebelum masuk kelas di pagi hari,
kita berbaris di depan kelas, untuk melakukan gerakan baris-berbaris
dasar. Biasanya ada 2 baris, masing-masing laki-laki dan perempuan.
Setelah berbaris, saat masuk kelas kita bersalaman dengan guru pelajaran
pertama sambil cium tangan.
2. Berdoa & beri salam kepada guru
Saat masuk kelas, biasanya ketua kelas
memberikan aba-aba kepada seluruh siswa untuk berdiri dan mengucapkan
salam kepada guru, yang dilanjutkan dengan membaca doa. Doanya bisa
bermacam-macam. Ada sekolah yang doanya semua sama, ada sekolah yang
doanya tergantung siswa yang memimpin doa di pagi itu. Sebagai
tambahan, di beberapa sekolah agama juga dilanjutkan dengan pembacaan
kitab sucinya sebentar.
3. Razia penampilan & atribut
Ini adalah salah satu hal yang membuat
banyak siswa kesal, terutama yang laki-laki. Razia penampilan dan
atribut seperti rambut panjang, ikat pinggang, dasi, atau kerapihan baju
yang dimasukkan ke celana sangat sering “memakan korban”. Hukumannya
akan selalu dikenang, terutama potongan rambut aneh dari guru, yang
seringkali membuat kita jera. Rasanya, itu memang perlu dilakukan untuk
menanamkan rasa taat serta hormat pada peraturan, dan memberikan standar
etika tersendiri.
4. Jadi petugas upacara setiap Senin
Bagian ini punya reaksi beragam. Ada
siswa yang sangat senang dan selalu menunggu kesempatan kelasnya untuk
menjadi petugas upacara, ada pula yang sangat menghindari untuk jadi
petugas inti saat giliran kelasnya untuk menjadi petugas upacara datang.
Menjadi pemimpin upacara, pasukan pengibar bendera, pembaca Pembukaan
UUD 1945, Pancasila, dan doa, sebenarnya dilakukan untuk melatih mental
dan memupuk rasa nasionalisme kita. Entah kapan lagi kita bisa rutin
mengikuti upacara seperti itu.
5. Punya buku cetak, catatan, latihan, serta PR yang disampul dan terpisah
Saat di SMP dan SMA, rasanya kita punya
banyak sekali buku, ada buku cetak dan buku tulis. Buku cetak pelajaran
biasanya besar dan tebal, sedangkan buku tulis selalu disampul rapi
dengan sampul cokelat dan punya rata-rata 3 buku untuk satu mata
pelajaran : buku catatan, buku latihan, buku PR. Hal ini berbeda dengan
di masa kuliah maupun kerja, dimana biasanya orang-orang sudah membawa
dokumennya dalam satu binder atau catatan besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar