Selasa, 26 Januari 2016

5 kebiasaan yang ada di sekolah

Kamu Pasti Kangen Sama 5 Kebiasaan yang Cuma Ada di Masa Sekolah Ini

 July 13, 2015
Masa-masa sekolah di tingkat SMP dan SMA pasti memberikan banyak kesan kepada kita, dengan berbagai aktivitas, pengalaman, dan hal-hal unik yang kita lakukan di masa pertumbuhan itu. Banyak pula orang yang terlibat di masa-masa itu. Mulai dari orang tua, guru, teman sekelas, teman OSIS, ibu penjaga kantin, pak satpam yang seru, dll.
Setelah lulus dari SMP dan SMA, kita semua memasuki dunia yang benar-benar baru : dunia kuliah dan kerja. Di masa-masa ini, seringkali kita bernostalgia tentang berbagai hal yang pernah kita lakukan di SMA. Beberapa diantaranya mungkin bagi kita dulu menyebalkan, namun justru sekarang kita rindukan. Berikut ini kami mengulas 5 kebiasaan yang pasti kamu rindukan di masa sekolah.

1. Berbaris di depan kelas



Dulu, sebelum masuk kelas di pagi hari, kita berbaris di depan kelas, untuk melakukan gerakan baris-berbaris dasar. Biasanya ada 2 baris, masing-masing laki-laki dan perempuan. Setelah berbaris, saat masuk kelas kita bersalaman dengan guru pelajaran pertama sambil cium tangan.

2. Berdoa & beri salam kepada guru



Saat masuk kelas, biasanya ketua kelas memberikan aba-aba kepada seluruh siswa untuk berdiri dan mengucapkan salam kepada guru, yang dilanjutkan dengan membaca doa. Doanya bisa bermacam-macam. Ada sekolah yang doanya semua sama, ada sekolah yang doanya tergantung siswa yang memimpin doa di pagi itu. Sebagai tambahan, di beberapa sekolah agama juga dilanjutkan dengan pembacaan kitab sucinya sebentar.

3. Razia penampilan & atribut



Ini adalah salah satu hal yang membuat banyak siswa kesal, terutama yang laki-laki. Razia penampilan dan atribut seperti rambut panjang, ikat pinggang, dasi, atau kerapihan baju yang dimasukkan ke celana sangat sering “memakan korban”. Hukumannya akan selalu dikenang, terutama potongan rambut aneh dari guru, yang seringkali membuat kita jera. Rasanya, itu memang perlu dilakukan untuk menanamkan rasa taat serta hormat pada peraturan, dan memberikan standar etika tersendiri.

4. Jadi petugas upacara setiap Senin



Bagian ini punya reaksi beragam. Ada siswa yang sangat senang dan selalu menunggu kesempatan kelasnya untuk menjadi petugas upacara, ada pula yang sangat menghindari untuk jadi petugas inti saat giliran kelasnya untuk menjadi petugas upacara datang. Menjadi pemimpin upacara, pasukan pengibar bendera, pembaca Pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan doa, sebenarnya dilakukan untuk melatih mental dan memupuk rasa nasionalisme kita. Entah kapan lagi kita bisa rutin mengikuti upacara seperti itu.

5. Punya buku cetak, catatan, latihan, serta PR yang disampul dan terpisah

Saat di SMP dan SMA, rasanya kita punya banyak sekali buku, ada buku cetak dan buku tulis. Buku cetak pelajaran biasanya besar dan tebal, sedangkan buku tulis selalu disampul rapi dengan sampul cokelat dan punya rata-rata 3 buku untuk satu mata pelajaran : buku catatan, buku latihan, buku PR. Hal ini berbeda dengan di masa kuliah maupun kerja, dimana biasanya orang-orang sudah membawa dokumennya dalam satu binder atau catatan besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar